Ada banyak orang yang salah kaprah dalam menggunakan sebutan IQ (intelligence quotient/kuasi kecerdasan), dengan mengatakan misalnya, “Anak saya akan mengikuti tes IQ di sekolahnya.” Sebenarnya apa yang disebut sebagai “tes IQ” itu tidak pernah ada dan tidak pernah dikenal dalam dunia psikologi, yang ada adalah “tes kecerdasan/inteligensi”. Banyak orang yang menganggap IQ dan kecerdasan sebagai dua hal yang sama dan serupa, oleh karena itu muncullah kalimat seperti di atas misalnya, padahal kedua-duanya berbeda jauh, baik dalam pengertian maupun penggunaannya.
Istilah IQ sendiri muncul pada awal abad ke-20 ketika seorang Prancis yang bernama Alfred Binet (dibantu koleganya yang bernama Theodore Simon) menciptakan sebuah alat ukur untuk mengukur kecerdasan anak-anak di Prancis dengan tujuan agar dapat memisahkan anak-anak yang memiliki kemampuan menerima pendidikan/pelajaran secara normal dan yang tidak, anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental akan dipisahkan dalam lembaga pendidikan khusus. Usaha tersebut kemudian dilanjutkan di Amerika oleh Lewis Terman dan kolega-koleganya di Universitas Stanford dengan menerbitkan alat tes yang bernama Stanford-Binet sekaligus membakukan istilah IQ tersebut.
Dalam tes tersebut dikenal istilah usia kronologis (chronological age) dan usia mental (mental age). Usia kronologis adalah usia jasmaniah/usia kelahiran, misalnya usia 10 tahun, artinya anak tersebut telah 10 tahun hidup setelah kelahirannya. Adapun usia mental adalah usia yang menunjukkan kemampuan mental seseorang untuk mengerjakan tugas-tugas yang disusun untuk usia tertentu yang ada dalam tes tersebut. Anak yang dapat mengerjakan tugas-tugas pada usia di atas usia kronologisnya berarti memiliki usia mental di atas rata-rata, sedangkan anak yang hanya dapat mengerjakan tugas-tugas di bawah usia kronologisnya dan tidak dapat mengerjakan tugas-tugas pada usianya berarti memiliki usia mental di bawah rata-rata. Misalnya, anak yang berusia 6 tahun (usia kronologis) dapat mengerjakan hingga tugas-tugas untuk usia 8 tahun, berarti ia memiliki usia mental 8 tahun, maka perhitungannya kecerdasan dalam ukuran IQ adalah:
MA/CAx100=IQ
MA: mental age (usia mental)
CA : chronological age (usia kronologis)
IQ : Intelligence quotient (kuasi kecerdasan)
8/6x100= 133,
jadi anak tersebut memiliki kecerdasan dalam ukuran IQ=133
IQ adalah ukuran kecerdasan yang nilainya didapat dari hasil bagi (kuasi) antara kecerdasan kronologis dan kecerdasan mental. Jadi, IQ adalah ukuran untuk menyebutkan nilai kecerdasan, bukan kecerdasan itu sendiri, sedangkan kecerdasan itu tidak hanya dapat dinilai dalam ukuran IQ, bisa bermacam-macam ukuran, tergantung alat tes dan teori yang digunakan.
Source : http://forget-hiro.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar