PARTNER

Minggu, 04 Juli 2010

Server Built-Up atau PC Biasa?

Ada orang yang senang pakai server IBM, DELL, HP, dll. Ada juga yang lebih suka pakai PC rakitan. Spek bisa sama, tapi harganya jauh berbeda. Pakai PC biasa jauh lebih murah dari pada server merek ternama.

Dari segi harga, Anda perlu menyediakan budget di atas Rp. 10 juta untuk memiliki server IBM, DELL, atau HP dengan spek standar. Jika ingin customize, budget yang harus disediakan bisa mencapai Rp 40 juta sampai Rp. 50 juta. Jika menggunakan PC biasa, paling mahal ya sekitar Rp 10 juta – Rp 15 juta.

Dari segi komponen, jika menggunakan memory atau hardisk khusus server, harganya bisa mencapai ratusan dolar. Tapi jika menggunakan memori biasa atau hardisk biasa, Rp 1 juta sudah cukup.

Lalu Anda bertanya, kenapa untuk server saja harus pakai merek ternama? Toh, isinya atau speknya sama saja.

Betul, spek atau komponen memang bisa sama. Sama-sama menggunakan Intel Xeon atau AMD64, sama-sama menggunakan RAM 4GB, sama-sama menggunakan hardisk 160 GB. Sepintas lalu memang sama.

Kita tidak akan melihat perbedaannya kalau penggunaan resourcenya memang masih kecil, loadnya masih sedikit, data yang diproses tidak banyak. Kita baru melihat atau merasakan perbedaannya di titik ekstrem, dengan resource yang besar, loadnya banyak dan data yang diproses pun berukuran besar.

Mengapa?


Perhatikan desain motherboard server builtup. Bandingkan dengan motherboard PC biasa. Desain motherboard adalah pencapaian teknologi yang masih dikuasai oleh produsen server builtup. Desainnya kompak, dengan tata letak komponen yang diatur sedemikian rupa sehingga memiliki sistem kelistrikan yang sempurna. Sistem kelistrikan motherboard sama pentingnya dengan sistem pengapian di mesin kendaraan bermotor.

Perhatikan pula power supply dan kualitas kabel powernya. Jauh bedanya dengan PC biasa. Umurnya pun bisa jauh lebih panjang dari PC biasa dengan output tegangan yang masih stabil.

Perhatikan pula casingnya. Bahannya terbuat dari besi tahan karat. Sementara casing PC biasa terbuat dari seng. Oleh karena itu biasanya casing server builtup sangat berat bobotnya. Besi memiliki daya serap kalor (panas) yang lebih baik dari pada seng.

Perhatikan pula motor kipasnya. Tidak ada cerita daun kipasnya oblak atau motornya melambat. Selain itu biasanya hening sekali. Kipas pada server IBM biasanya bersuara bising pada saat pertama kali dinyalakan, tapi selanjutnya hening. Kipas pada server Dell terkenal hening, nyaris tidak bersuara. Begitu juga HP, tidak ada cerita kipasnya berisik.

Dari komponennya saja harusnya kita sudah bisa membedakan kualitas server builtup dengan PC biasa.
Bagaimana dengan unjuk kerjanya? Tentu saja beda. Dengan mesin yang memang didesain untuk tugas-tugas berat seperti itu, kinerjanya jauh lebih baik dari pada PC biasa. Sistem kelistrikan, desain motherboard, dan sirkulasi memungkinkan komponen semikonduktor di dalamnya bekerja dengan sangat baik di suhu kamar.

Anda tidak akan menemukan semua itu di PC biasa. Sebetulnya ini seperti membandingkan truk tronton dengan mobil pickup. Kalau hanya untuk mengangkut yang ringan-ringan saja, mobil pickup sudah cukup. Tapi kalau muatannya sangat banyak, ya jangan pakai mobil pickup dong.

Ulasan ini memang sengaja dibuat sederhana. Pada prinsipnya, jangan mengharapkan hasil yang sama dengan server builtup, jika Anda menggunakan PC biasa. Tidak akan pernah ketemu.

Semoga bisa membantu pertimbangan Anda dalam memilih server builtup atau PC biasa.

Source : http://blog.pulsa.web.id
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blogger templates