Teknologi
RFID memang sangat memudahkan orang dalam banyak hal.
Generasi yang dikatakan bakal menggantikan barcode ini memang lebih
fleksibel dan dikatakan lebih secure dibandingkan dengan barcode dalam
banyak hal.
Misal:
Toko Jual Ikan (Arwana / Lohan). Setiap Ikan dalam sebuah toko yang menjual ikan arwana atau ikan lohan akan disuntik (implant) chip RFID, jadi ketika ikan yang sudah ditempeli pembaca RFID otomatis
menampilkan Informasi Ikan tersebut seperti tanggal lahir, nama ibu ikan, jenis kelamin, asal ikan,dll. Jadi kalau ada ikan yang hilang akan langsung ketahuan karena ikan sekarang saja sudah ada Sertificate original atau e-ktp ha...haha.... Tentunya barcode tidak bisa melakukan hal ini.
Peternakan. Setiap sapi dalam sebuah
peternakan disuntik (implant) chip RFID, jadi ketika keluar / masuk
kandang, pintu gerbang yang sudah ditempeli pembaca RFID otomatis
menghitung jumlah sapi yang ada. Jadi kalau ada sapi yang ‘mangkir’,
akan langsung ketahuan. Tentunya barcode tidak bisa melakukan hal ini.
Rumah Sakit. Setiap pasien dalam rumah
sakit diberi gelang RFID. Dan di lingkungan Rumah Sakit terdapat
beberapa Antena RFID yang dapat membaca chip RFID dalam radius 100
meter. Jadi pasien yang sedang jalan-jalan atau yang sedang berjemur,
ketika waktunya diberi obat, suster tidak perlu mencari-cari pasien,
karena di ruang Administrasi, suster sudah tahu kemana harus menemui
pasien. Tentunya, pasien yang mau kabur juga ketahuan, karena gelang
RFID ini ternyata susah sekali dilepas..
. Lagi-lagi Barcode tidak bisa menghandle kasus ini.
Banyak sekali contoh lainnya di berbagai bidang, seperti supermarket,
penjara, peternakan, dll. Tapi dalam segala bidang tersebut selalu
muncul pertanyaan yang sama, “Kalau pasien menggunting gelangnya
gimana?”, “Kalau pelanggan lupa bawa kartu member gimana?”, “Kalau
narapidananya merusak segelnya, gimana?” Kalau.. kalau dan kalau..