1. Jepang. Jepang berhasil memindahkan ibukotanya dari kyoto ke Tokyo. Tokyo secara harafiah berarti "ibu kota timur" dalam bahasa Jepang, arti yang berlawanan dengan ibu kota lama di barat, Kyoto, yang dinamakan "saikyo", berarti "ibu kota barat" untuk jangka waktu yang pendek pada abad ke-19. Hingga tahun 1870-an, Tokyo bernama "Edo". Ketika pusat kekaisaran berpindah dari Kyoto ke Edo(Tokyo), namanya pun diganti.
2. Australia. Australia pun pernah memindahkan ibukotanya dari Sydney ke Malbourne, kemudian Canberra.Sebelumnya, Sidney (New South Wales) yang merupakan kota terbesar dan Melbourne (Victoria) sebagai pusat perdagangan ”bersaing” menjadi ibukota negara kanguru ini. Dari “persaingan” ini, pemerintah akhirnya menetapkan bahwa Melbourne sebagai ibukota sementara sejak tahun 1901.Kota Canberra yang terletak diantara kota Sidney dan kota Melbourne yang jaraknya hampir sama diantara keduanya, dianggap sebagai kota yang pantas dijadikan sebagai ibukota. Canberra pun menjadi ibukota pemerintahan Australia sebagai hasil kompromi antara Sidney dan Melbourne yang keduanya sama-sama ingin menjadi ibukota Australia. Pada tanggal 9 Mei 1927, ibukota Australia secara resmi pindah dari Melbourne ke Canberra.
3. Amerika serikat. Amerika serikat pun pernah memindahkan ibu kotanya dari New York ke WashingtonDC . New York total penduduknya mencapai 22 juta jiwa.
4. Malaysia. Negara jiran Malaysia saat ini tengah mempersiapkan pemindahan ibukota Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Bahkan Putra Jaya ini kota yang benar-benar baru. Malaysia lebih memahami pemindahan ibukota akan sangat menguntungkan di masa depan, terutama berkembangnya kota-kota baru dan mengimbangi Kuala Lumpur.
5. Brazil, Saat itu, Presiden Brazil Juscelino Kubitschek hendak memindahkan ibukota Brazil dari Rio De Janeiro ke lokasi yang berada di tengah-tengah negara Brazil. Rio De Janeiro yang menjadi kota bisnis dan wisata berada di pinggir, dekat laut. Lantas, dipilihlah lahan di tengah-tengah negara Brazil, yang sekarang diberi nama Brasilia. Lantas, Presiden Juscelino membuat kontes desain kota Brasilia yang akan menjadi ibikota Brazil yang baru. Akhirnya, Lucio Da Costa dinyatakan sebagai pemenang kontes. Lucio Da Costa menjadi perancang utama mengajak koleganya, Oscar Niemeyer menjadi kepala arsiteknya dan Roberto Burle Marx sebagai desainernya. Kota Brasilia berhasil dibangun dalam waktu 41 bulan, dimulai 1956 dan berakhir pada 21 April 1960. Dan sejak itu, ibukota Brazil dipindah dari Rio De Janeiro ke Kota Brasilia. Sebelumnya, Rio De Janeiro menjadi ibukota Brazil sejak 1763.
6. Jerman, Bonn pernah menjadi ibukota jerman hingga di putuskan di pindahkan ke Berlin mengingat tinjauan historis mengenai kota berlin. Setelah runtuhnya tembok Berlin, Bonn menjadi ibu kota Jerman.
7. Myanmar, Negara yang satu ini dipindahkan dengan sangat dramatis, di tengah kekalutan dan terburu buru, cerita lanjutnya bisa teman teman cek di sini. Akhirnya Myanmar pun pindah dari Yangoon ke sebuah kota bernama Pyinmana, 200 mil jauhnya dari Rangoon. Entah dapat wangsit dari langit mana, pemimpin junta militer Jenderal Than Shwe, tiba-tiba memindahkan ibukota negara Myanmar ke kota yang terletak di tengah hutan itu.
8. Afrika selatan, nah negara ini lebih unik karena memiliki 3 sekaligus ibukota yang dibagi bagi tugasnya. Secara nasional ibukota Afrika adalah Pretoria ( konon nama pretoria akan diganti menjadi tshawane. Kota ini adalah salah satu dari tiga ibukota negara melayani kegiatan eksekutif (administratif) dan secara de facto sebagai ibukota nasional; selain Cape Town, ibu kota legislatif, dan Bloemfontein, ibukota peradilan.
9. Canada, Canada memiliki ibukota lama yaitu Quebec yang kemudian dipindah ke kota Ottawa
masih banyak lagi sebenarnya negara negara yang berhasil memindahkan Ibukotanya namun hanya bisa saya bahas sedikit disini begitu pula banyak negara yang sedang merencanakan pemindahan ibukotanya seperti Iran. Tiap negara memiliki alasan yang berbeda beda untuk memindahkan negara nya. Indonesia dengan berbagai wacananya akan melakukan pemindahan ibu kota negara, tentu hal tersebut perlu dipikirkan matang matang, meskipun tingkat urgent nya mungkin telah mencukupi mengingat keadaan Jakarta sekarang sudah serba macet dan begitu over populasi. Pemindahan sebuah ibukota tentu sangat rumit karena itu pasti akan memindahkan pula setiap Kantor pusat yang ada, tentu hal itu tak semudah seperti anak kost yang pindah kamar, semua butuh perencanaan matang.
Mengenai wacana pemindahan Ibukota jakarta ke daerah Palangkaraya juga mendapat beberapa kritik, mengingat kalimantan menyumbangkan hutan nya sebagai hutan tropis paru paru dunia selain juga hutan amazon, ditakutkan bila pemindahan itu terealisasi maka apakah tidak ada kemungkinan Palangkaraya akan terjadi pembebasan lahan besar besaran? bagaimana nasib hutan hutan disana? bisa saja kelak Palangkaraya pun akan mengulangi kesalahan yang terjadi di Jakarta bukan? jadi memindahkan sebuah negara perlu pemikiran matang dan banyak aspek aspek non strategis yang bisa saja belum terpikir sekarang kelak akan menjadi masalah. Mungkin konsep ibukota negara Afrika selatan menarik kita pikirkan untuk dijadikan solusi. Karena sentralisasi pun menurut saya tak akan terelakkan bila negara ini ibukotanya jadi berpindah ke pulau kalimantan, mungkin yang dibutuhkan sekarang adalah desentralisasi dengan membagi wilayah ibukota menjadi 2-3 menurut tugasnya masing masing, walaupun tentu ini pasti bukan berarti tanpa masalah, namun untuk itulah rakyat membayar pemerintah untuk mengurus dan memecahkan masalah di Negara ini. Sekian opini saya, ditunggu komentar serta ide dari temn teman mengenai permasalah ini. Salam.
Source : http://rifkymedia.com
0 komentar:
Posting Komentar