Ilmuwan dan perancang busana berhasil mengembangkan kain baru berbahan seduhan teh hijau, gula dan nutrisi lain. Kain jenis baru itu disebut sebagai ‘kaos teh’.
Bahan itu memiliki tekstur kulit yang sangat ringan dan digunakan untuk membuat kaos, jaket bahkan sepatu, seperti dilaporkan Telegraph.
Bakteri yang ditambahkan ke dalam teh hijau dan gula akan menghasilkan filamen selulosa panjang yang menggumpal bersama, dan membentuk tatakan tipis dari kain yang mengambang di atas campuran itu.
Setelah mengering, tatakan tipis itu akan tampak mirip seperti papirus. Bahan ini tidak bisa diwarnai dan dicelup untuk menghasilkan tekstur dan efek berbeda.
Ilmuwan Imperial College London bekerja sama dengan perancang busana Central Saint Martins College of Arts and Design di London, menciptakan kain ini untuk industri fesyen.
Bahan itu memiliki tekstur kulit yang sangat ringan dan digunakan untuk membuat kaos, jaket bahkan sepatu, seperti dilaporkan Telegraph.
Bakteri yang ditambahkan ke dalam teh hijau dan gula akan menghasilkan filamen selulosa panjang yang menggumpal bersama, dan membentuk tatakan tipis dari kain yang mengambang di atas campuran itu.
Setelah mengering, tatakan tipis itu akan tampak mirip seperti papirus. Bahan ini tidak bisa diwarnai dan dicelup untuk menghasilkan tekstur dan efek berbeda.
Ilmuwan Imperial College London bekerja sama dengan perancang busana Central Saint Martins College of Arts and Design di London, menciptakan kain ini untuk industri fesyen.