PARTNER

Selasa, 10 Agustus 2010

Kecerdasan Menurut Gardener

Tidak ada murid yang bodoh !, setiap murid hampir dapat dipastikan memiliki satu atau dua jenis kecerdasan yang sangat menonjol. Dengan paradigma baru yang menganggap bahwa tidak ada murid yang bodoh, setiap guru akan memandang muridnya sebagai manusia manusia yang memiliki potensi untuk berprestasi. Setia guru akan berusaha keras – “Bapak Accelerated Learning” Georgi Lazanov–membangun sugesti positif di dalam kelas dan kemudian memunculkan minimal satu kecerdasan yang menonjol yang dimiliki setiap muridnya. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan delapan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi delapan kategori yang komprehensif atau delapan “kecerdasan dasar”.



Kecerdasan Linguistik. Kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan (misalnya, pendongeng, orator, atau politisi) maupun tertulis (misalnya, sastrawan, penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa. Penggunaan bahasa ini antara lain mencakup retorika (penggunaan bahasa untuk memengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu), mnemonik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).


Kecerdasan Matematis – Logis. Kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya, sebagai ilmuwan, pemrogram komputer, atau ahli logika). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka, sebab-akibat), fungsi logis dan abstraksi abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain : kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.

Kecerdasan Spasial. kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut (misalnya, dekorator interior, arsitek, seniman, atau penemu). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial.

Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan (misalnya, sebagai aktor, pemain pantomim, atlet, dan penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya, sebagai perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah). Kecerdasan ini meliputi kemampuan kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemempuan menerima rangsangan (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan (tactile&haptic).

Kecerdasan Musical. Kemampuan menangani bentuk bentuk musical, dengan cara mempersepsi (misalnya, sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya, sebagai kritikus musik), menggubah (misalnya, sebagai komposer), dan mengekspresikan (misalnya, sebagai penyanyi). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Orang dapat memiliki pemahaman musik figural atau “atas-bawah” (global, intuitif), pemahaman formal atau “bawah-atas” (analitis-teknis), atau keduanya.

Kecerdasan Interpersonal. Kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda interpersonal; dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya, memengaruhi sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu).

Kecerdasan intrapersonal. Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat (kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri.

Kecerdasan Naturalis. Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies—flora dan fauna—di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fonomena alam lainnya(misalnya, formasi awan dan gunung gunung) dan bagi mereka yang dibesarkan di perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti mobil, sepatu karet, dan sampul kaset CD.
Itulah delapan kecerdasan dasar yang dikemukakan oleh Gardner. Semoga bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Howard Gardner adalah Hobbs Professor di Cognition and Education dan salah satu direktur Project Zero di Harvard Graduate School of Education, serta adjunct professor di bidang neurologi Boston University School of Medicine. Dia adalah penulis Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (Basic Books, 1983/1993), Multiple Intelligences: The Theory in Practice (Basic`Books, 1993), dan Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century (Basic Books, 1993).
Thomas Armsrong, Ph.D., adalah seorang penulis dan pembicara yang telah meraih berbagai penghargaan. Dia adalah pendidik yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 28 tahun, sejak jenjang pendidikan dasar hingga tingkat doktoral. Sebagai penulis, dia menghasilkan banyak buku di bidang pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia yang telah terjual lebih dari satu juta eksemplar dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Buku bukunya yang terkenal adalah Multiple Intelligences in the Classroom, In Their Own Way, Awakening Your Child’s Natural Genius, 7 Kinds of Smart, dan Awakening Genius in the Classroom.
————————————-Sumber >> Buku Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan yang diterjemahkan dari Multiple Intelligences in the Classroom—2nd edition karya Thomas armstrong.
Source : http://mbojolab.wordpress.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blogger templates