PARTNER

Minggu, 14 Maret 2010

Instalasi dan Settingan Dasar Mikrotik (Bagian-2)

Berikut ini adalah sambungan artikel dari Installasi dan Settingan Dasar Mikrotik (Bagian-1) yang kemarin sudah kita bahas. Mari segera saja kita lanjutkan pembahasannya.
3. Konfigurasi Interface
Selanjutnya, kita set interface :
Pertama kita check dulu interface terpasang.
[hdi@mikrotik] interface> print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R – running

#    NAME            TYPE         RX-RATE     TX-RATE     MTU
0   R ether1         ether           0           0        1500
1   R ether2         ether           0           0        1500
Untuk memudahkan dalam konfigurasi kita berikan nama unik untuk interface-interface yang kita gunakan, disini saya akan memberi nama interface LOCAL untuk interface yang menuju ke switch/user local dan interface WAN untuk interface yang menuju ke ADSL.
[hdi@mikrotik] > interface edit
Number : 0
Value name : WAN
Ganti ether1 dengan nama “WAN”
Tekan Ctrl+O

Kemudian periksa hasil dari pergantian nama interface,dengan cara sebagai berikut:
[hdi@mikrotik] interface> print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R – running

#    NAME              TYPE         RX-RATE     TX-RATE     MTU
0    R WAN             ether           0           0        1500
1    R LOCAL           ether           0           0        1500
Kemudian lakukan langkah yg sama untuk ether1 dan beri nama interfacenya “LOCAL”
4. Pemberian IP Address
Dalam hal ini kita anggap konfigurasi ADSL sudah benar dan IP ADSL nya adalah 172.18.18.1/30. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP Address pada interface gateway untuk switch/user yaitu interface “LOCAL” dan interface menuju ADSL yaitu interface “WAN.
[hdi@mikrotik] /ip address add address=172.18.18.2/30 interface=WAN disabled=no
[hdi@mikrotik] /ip address add address=172.20.20.254/24 interface=LOCAL disabled=no
[hdi@mikrotik] ip address> print

Flags: X - disabled, I - invalid, D – dynamic

#   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
0   172.18.18.2/30     172.18.18.0     172.18.18.3     WAN
1   172.20.20.254/24   172.20.20.0     172.20.20.255   LOCAL
Selanjutnya kita setting default gateway kita.
[hdi@mikrotik] /ip route add gateway=172.18.18.1
Periksa hasil dari konfigurasi ini dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip route> print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf,
B - blackhole, U - unreachable, P – prohibit

#      DST-ADDRESS       PREF-SRC        G   GATEWAY      DIS  INT...
0 A S  0.0.0.0/0                         r   172.18.18.1   1   ether1
1 ADC  172.18.18.0/24    172.18.18.2                       0   ether1
2 ADC  172.20.20.0/24    172.20.20.254                     0   ether2
Kemudian kita test ping ke gateway
[hdi@mikrotik] > ping 172.18.18.1
172.18.18.1 64 byte ping: ttl=255 time=2 ms
172.18.18.1 64 byte ping: ttl=255 time<1 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.3/2 ms
Jika hasilnya seperti diatas, berarti konfigurasinya sudah benar dan kita sudah dapat melakukan ping ke gateway (IP ADSL).
5. Konfigurasi NAT (Network Address Translation)
NAT dalam hal ini berfungsi untuk meneruskan paket dari ip local ke ip public (fungsi gateway router)
[hdi@mikrotik] > /ip firewall nat add src-address=172.20.20.0/24 action=masquerade chain=srcnat out-interface=WAN
Sebelum melangkah ke tahap berikutnya, lakukan kembali pemeriksaan terhadap konfigurasi dari NAT ini, dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip firewall nat> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0   chain=srcnat action=masquerade out-interface=WAN src-address=172.20.20.0/24
Jika hasilnya seperti diatas, berarti konfigurasinya sudah benar, dan kita dapat melanjutkan konfigurasi ke tahap berikutnya.
6. Setting DNS
Langkah selanjutnya sebelum kita menyelesaikan konfugurasi dasar dari mikrotik router ini adalah memberikan DNS pada router mikrotik kita, karena koneksi internet yang kita pergunakan dalam pembahasan ini adalah speedy, maka DNS yang kita gunakan merupakan IP DNS dari telkom speedy.
[hdi@mikrotik] > /ip dns set primary-dns=203.130.206.250 allow-remoterequests=yes
[hdi@mikrotik] > /ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=yes
Lakukan kembali pemeriksaan terhadap konfigurasi dari DNS ini, dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip dns> print
primary-dns: 203.130.206.250
secondary-dns: 202.134.0.155
allow-remote-requests: yes
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 230KiB
Langkah terakhir adalah melakukan ping menuju arah internet untuk memastikan semua konfigurasi kita telah benar.
[hdi@mikrotik] > ping www.google.com
72.14.203.99 64 byte ping: ttl=52 time=118 ms
72.14.203.99 64 byte ping: ttl=52 time=118 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 118/118.0/118 ms
Jika hasilnya seperti diatas, maka konfigurasi kita telah benar dan router mikrotik kita telah dapat dipergunakan.
Untuk konfigurasi lainnya seperti firewall untuk security dan sebagainya, serta konfigurasi web proxy dan berbagai konfigurasi lainnya akan saya jelaskan di lain waktu. Demikian sekilas penjelasan dari saya tentang intallasi dan konfigurasi dasar dari PC router mikrotik ini, semoga dapat membantu anda.
Dalam artikel selanjutnya kita akan membahas terlebih dahulu tentang dasar-dasar networking komputer dengan judul : Pengertian dan Jenis Topologi Jaringan Komputer

Source : http://helpdeskindonesia.com/instalasi-dan-settingan-dasar-mikrotik-bagian-2/
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blogger templates