3. Konfigurasi Interface
Selanjutnya, kita set interface :
Pertama kita check dulu interface terpasang.
[hdi@mikrotik] interface> print Flags: X - disabled, D - dynamic, R – running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500Untuk memudahkan dalam konfigurasi kita berikan nama unik untuk interface-interface yang kita gunakan, disini saya akan memberi nama interface LOCAL untuk interface yang menuju ke switch/user local dan interface WAN untuk interface yang menuju ke ADSL.
[hdi@mikrotik] > interface edit Number : 0 Value name : WANGanti ether1 dengan nama “WAN”
Tekan Ctrl+O
Kemudian periksa hasil dari pergantian nama interface,dengan cara sebagai berikut:
[hdi@mikrotik] interface> print Flags: X - disabled, D - dynamic, R – running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R WAN ether 0 0 1500 1 R LOCAL ether 0 0 1500Kemudian lakukan langkah yg sama untuk ether1 dan beri nama interfacenya “LOCAL”
4. Pemberian IP Address
Dalam hal ini kita anggap konfigurasi ADSL sudah benar dan IP ADSL nya adalah 172.18.18.1/30. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP Address pada interface gateway untuk switch/user yaitu interface “LOCAL” dan interface menuju ADSL yaitu interface “WAN.
[hdi@mikrotik] /ip address add address=172.18.18.2/30 interface=WAN disabled=no [hdi@mikrotik] /ip address add address=172.20.20.254/24 interface=LOCAL disabled=no [hdi@mikrotik] ip address> print Flags: X - disabled, I - invalid, D – dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 172.18.18.2/30 172.18.18.0 172.18.18.3 WAN 1 172.20.20.254/24 172.20.20.0 172.20.20.255 LOCALSelanjutnya kita setting default gateway kita.
[hdi@mikrotik] /ip route add gateway=172.18.18.1Periksa hasil dari konfigurasi ini dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip route> print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, B - blackhole, U - unreachable, P – prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC G GATEWAY DIS INT... 0 A S 0.0.0.0/0 r 172.18.18.1 1 ether1 1 ADC 172.18.18.0/24 172.18.18.2 0 ether1 2 ADC 172.20.20.0/24 172.20.20.254 0 ether2Kemudian kita test ping ke gateway
[hdi@mikrotik] > ping 172.18.18.1 172.18.18.1 64 byte ping: ttl=255 time=2 ms 172.18.18.1 64 byte ping: ttl=255 time<1 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.3/2 msJika hasilnya seperti diatas, berarti konfigurasinya sudah benar dan kita sudah dapat melakukan ping ke gateway (IP ADSL).
5. Konfigurasi NAT (Network Address Translation)
NAT dalam hal ini berfungsi untuk meneruskan paket dari ip local ke ip public (fungsi gateway router)
[hdi@mikrotik] > /ip firewall nat add src-address=172.20.20.0/24 action=masquerade chain=srcnat out-interface=WAN
Sebelum melangkah ke tahap berikutnya, lakukan kembali pemeriksaan terhadap konfigurasi dari NAT ini, dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip firewall nat> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat action=masquerade out-interface=WAN src-address=172.20.20.0/24Jika hasilnya seperti diatas, berarti konfigurasinya sudah benar, dan kita dapat melanjutkan konfigurasi ke tahap berikutnya.
6. Setting DNS
Langkah selanjutnya sebelum kita menyelesaikan konfugurasi dasar dari mikrotik router ini adalah memberikan DNS pada router mikrotik kita, karena koneksi internet yang kita pergunakan dalam pembahasan ini adalah speedy, maka DNS yang kita gunakan merupakan IP DNS dari telkom speedy.
[hdi@mikrotik] > /ip dns set primary-dns=203.130.206.250 allow-remoterequests=yes [hdi@mikrotik] > /ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=yesLakukan kembali pemeriksaan terhadap konfigurasi dari DNS ini, dengan cara :
[hdi@mikrotik] ip dns> print primary-dns: 203.130.206.250 secondary-dns: 202.134.0.155 allow-remote-requests: yes cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 230KiBLangkah terakhir adalah melakukan ping menuju arah internet untuk memastikan semua konfigurasi kita telah benar.
[hdi@mikrotik] > ping www.google.com 72.14.203.99 64 byte ping: ttl=52 time=118 ms 72.14.203.99 64 byte ping: ttl=52 time=118 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 118/118.0/118 msJika hasilnya seperti diatas, maka konfigurasi kita telah benar dan router mikrotik kita telah dapat dipergunakan.
Untuk konfigurasi lainnya seperti firewall untuk security dan sebagainya, serta konfigurasi web proxy dan berbagai konfigurasi lainnya akan saya jelaskan di lain waktu. Demikian sekilas penjelasan dari saya tentang intallasi dan konfigurasi dasar dari PC router mikrotik ini, semoga dapat membantu anda.
Dalam artikel selanjutnya kita akan membahas terlebih dahulu tentang dasar-dasar networking komputer dengan judul : Pengertian dan Jenis Topologi Jaringan Komputer
Source : http://helpdeskindonesia.com/instalasi-dan-settingan-dasar-mikrotik-bagian-2/
0 komentar:
Posting Komentar