PARTNER

Sabtu, 13 Maret 2010

Internet melalui Jaringan Listrik DPL (Digital Power Line)

Norweb Communications perusahaan patungan Inggris dan Canada adalah yang pertama kali mengetengahkan teknologi Digital Power Line (DPL) yang memungkinkan akses Internet melalui jaringan distribusi listrik yang terpasang di rumah tangga dengan kemampuan transfer data digital berkecepatan 1 Mbps. Rekayasa teknologi dimanfaatkan untuk mentransmisikan arus data digital lewat sinyal listrik tegangan rendah yang terpasang antara rumah tangga dengan gardu distribusi listrik hingga menjadikannya seakan suatu Local Area Network, dimana gardu distribusi listrik berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data. Gardu kemudian dihubungkan ke pusat jaringan transmisi yang berfungsi sebagai Internet switching points yang terdiri atas sirkuit fiber optik yang menjalankan Internet dengan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yang merupakan standard transmisi data antar komputer yang terhubung ke Internet.Untuk dapat menggunakan sistem DPL pengguna Internet di rumah memerlukan untuk memasang perangkat serupa modem, yang berfungsi sebagai alat pengirim dan penerima data yang sekaligus juga berfungsi sebagai perangkat interface yang akan memisahkan paket data dari muatan listrik. Perangkat yang disatukan dengan kotak pencatat meter listrik tersebut kemudian tinggal dihubungkan dengan komputer yang telah dilengkapi memakai Ethernet.


Gagasan transmisi data digital melalui kabel listrik sebenarnya telah dikemukakan sejak tahun 1994 dan hingga kini terus disempurnakan lewat serangkaian uji coba dan riset khususnya di Eropa. Sejak tahun 1997 uji coba aplikasi teknologi DPL telah dilaksanakan di Inggris selama 2 tahun dengan hasil yang memuaskan. Sukses uji coba ditunjukkan dengan keberhasilan untuk meniadakan kelemahan yang tadinya diperkirakan ada, yakni munculnya gangguan interferensi frekwensi radio antara sinyal data dan sifat elektromagnetis listrik pada saat transmisi data dan adanya gangguan semacam noise pada jaringan distribusi listrik.
Atas keberhasilan terobosan teknologi ini berbagai perusahaan Eropa tengah bersiap guna mengoperasikan penyedian Internet lewat jaringan kabel listrik. Diperkirakan terdapat pasar sebesar 35 juta pelanggan potensial untuk kawasan Eropa dan Asia saja.
Menurut info terkini di negara bagian Baden-Wurttenberg, Jerman penyediaan akses ke Internet lewat jaringan listrik ini akan mulai dioperasikan secara komersial pada awal 2001. Biaya instalasi 1.000 DM dengan kecepatan transfer data sebesar 1 Mbps atau 20 x ISDN (Intergrated Services Digital Network umumnya berspesifikasi kecepatan 64 Kbps).
Selain kecepatan transfer data yang tinggi dan biaya instalasi yang kompetitif, keunggulan lain aplikasi sistem DPL, yakni : instalasi alat yang relatif sederhana, terkoneksi selama 24 jamterus menerus, serta tidak mememerlukan jalur telepon berikut pemakaian pulsanya. Dan khusus untuk Indonesia bisa menguntungkan dari segi pemassalan Internet ke berbagai pelosok terpencil dengan mengikuti sebaran jaringan PLN yang telah ada, selain alternatif diversifikasi ladang usaha tambahan bagi PLN sebagai penyedia jasa layanan Internet.
Namun diakui masih ada sisi kelemahan aplikasi Digital Power Line, yakni kecocokannya (compatibility) pada jenis sistem jaringan transmisi yang digunakan. Perbedaan jaringan sistem transmisi daya inilah yang menghambat kelancaran teknologi ini dalam menembus pasar Amerika. Di Eropa gardu distribusi listrik lokal umumnya mencatu daya listrik bagi sekitar 200 unit rumah. Dan jika sistem akses Internet dengan DPL akan diaplikasikan, maka agar sistemnya menjadi ekonomis maka sekitar 5-15 % dari seluruh jaringan mesti ikut serta dalam sistem DPL. Sementara di Amerika Serikat distribusi listrik ke rumah tangga umumnya dilangsungkan dengan alat berupa transformer yang melayani sekitar 15 rumah. Namun hampir dapat dipastikan perbedaan tersebut takkan merupakan kendala besar. Perusahaan HomePlug Powerline Alliance di Amerika kini juga sedang mengembangkan standardisasi dan aplikasi riset tahapan akhir guna meluncurkan akses Internet lewat jaringan listrik yang diintegrasikan dalam sistem edukasi & hiburan rumah tangga hingga siap dipasarkan pada akhir tahun ini juga. Group riset ini mengikutsertakan 13 perusahaan raksasa IT di Amerika antara lain ; Cisco Systems, 3Com, AMD, Compaq Computer, Texas Instrument , Diamond Multimedia dll.

Source :  http://www.kamusilmiah.com/it/internet-melalui-jaringan-listrik-dpl-digital-power-line/
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blogger templates