PARTNER

Sabtu, 13 Februari 2010

Kaitan Antara Hujan dan Tahun Baru Cina Gong Xi Fa Cai?

Kenapa ya kok orang-orang yang merayakan tahun baru cina sangat mengharapkan turun hujan yang selebat-lebatnya pas tahun baru tersebut? Katanya sih biar rejekinya tambah banyak?

Bukannya rejeki itu ditentukan oleh sang pencipta yang mana untuk mendapatkannya diperlukan usaha yang keras?

Jadi yang tidak merayakan kasihan juga sih harus menikmati masa liburan yang biasanya turun hujan deras, kadang banjir, so pasti becek, mau ke mana-mana jadi males dech.

Apa cuma perasaan aja kalo tahun baru cina pas baru mulai musim hujan gede atau memang sengaja dipanggil hujannya sama orang-orang pintar dan para pawang hujan?

Tahun baru china… disini hanya terlihat mendung saja… ga hujan. makanya aku bingung… “ternyata disini ga hujan apa karena disini orang china-nya sedikit ya?

Hujan turun ke bumi untuk memberikan berkah

Source : http://organisasi.org/kaitan-antara-hujan-dan-tahun-baru-cina-gong-xi-fa-cai & lain lain

Bingung ???  Jawabannya ya disini .......

Kelenteng Hian Thian Siang Tee/ Foto: Safari SETIAP menjelang perayaan Hari Raya Imlek, bumi pasti selalu diguyur hujan, baik hujan ringan, sedang dan lebat. Ada yang beranggapan turunnya hujan menjelang Imlek merupakan pertanda Dewa Hujan turun ke bumi untuk memberikan berkah. Namun hal tersebut tidak selalu benar.
Turunnya hujan menjelang Imlek merupakan siklus cuaca dan perayaan Imlek tepat terjadi pada saat musim hujan. Menurut Ie Tjok An, Humas Klenteng San Tai Tjo Soe Bio mengatakan, bagi masyarakat keturunan Thionghoa, turunnya hujan pada saat menjelang hari raya Imlek merupakan berkah dan membawa hoki.

Kelenteng Hian Thian Siang Tee/ Foto: Safari
Selain itu, dengan turunnya hujan juga dapat menyuburkan tanaman di bumi. Sehingga dengan turunnya hujan hasil panen menjadi berlimpah. "Ini menjadi berkah bagi petani – petani yang mengandalkan hujan untuk menyuburkan tanamannya," kata Ie Tjok An kepadaTnol di klentengnya di Jl Pengukiran 4/62, Jakarta Barat.
Pernak-pernik Imlek/ Foto: Novriyadi
Pernak-pernik Imlek/ Foto: Novriyadi
Ie Tjok An menambahkan, hujan menjadi harapan bagi petani. Apalagi bila sebelumnya kemarau panjang sehingga tanamannya tidak mendapat siraman air. Di saat musim kemarau, kalau turun hujan pasti orang – orang pada senang. Jadi turunnya hujan menjelang Imlek pertanda bahwa Yang Maha Kuasa memberikan berkah kepada umatnya," jelasnya.
Turunnya hujan menjelang Imlek, sambung Ie Tjok An yang pernah keliling di Beijing ini, karena di Cina daratan, khususnya masyarakat Tionghoa di Beijing, Imlek jatuh pada musim dingin, tanah menjadi kering. Ketika hujan turun saat Imlek, hujan itu dianggap sebagai rezeki sehingga ada yang menyebut hujan itu hoki.
"Makanya pada saat hari raya Imlek, kita berdoa, mudah – mudahan tahun depan bisa dimudahkan dan mendapat berkah dalam kehidupannya," tuturnya.
Mengenai adanya anggapan turunnya hujan karena Dewa Hujan turun ke bumi itu, menurut Ie Tjok An, hal tersebut hanya legenda. Karena turunnya hujan tidak ada hubungannya dengan dewa. "Itu hanya biasa orang bicara bahwa turunnya hujan karena dewa turun. Turunnya hujan dengan dewa tidak ada hubungannya. Itu hanya guyonan saja," paparnya.

Tradisi Imlek
Imlek tak ubahnya seperti tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat islam. Imlek adalah Tahun Baru Cina. Pada umumnya, yang banyak merayakan Imlek adalah warga Tionghoa. Namun bagi umat lain yang beraliran sama juga bisa merayakan Hari Raya Imlek. Saat ini Imlek jatuh pada tanggal 14 Februari 2010 atau Tahun 2561 bagi orang Cina.
Lampion Imlek/ Foto: Novriyadi
Lampion Imlek/ Foto: Novriyadi
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tiongha apapun agamanya, bahkan menurut Sidharta, Ketua Walubi, masyarakat Tiongha Muslim juga merayakan Imlek. Asal-usul Imlek berasal dari Tiongkok. Hari Raya Imlek merupakan istilah umum, kalau dalam bahasa Cina disebut dengan Chung Ciea yang berarti Hari Raya Musim Semi. Hari Raya ini jatuh pada bulan Februari dan bila di negeri Tiongkok, Korea dan Jepang ditandai dengan sudah mulainya musim semi.
Dulunya, Negeri Tiongkok dikenal sebagai negara agraris. Setelah musim dingin berlalu, masyarakat mulai bercocok tanam dan panen. Tibanya masa panen bersamaan waktunya dengan musim semi, cuaca cerah, bunga-bunga mekar dan berkembang. Lalu musim panen ini dirayakan oleh masyarakat. Kegembiraan itu tergambar jelas dari sikap masyarakat yang saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, kerabat, teman dan handai taulan. Gong Xi Fa Cai artinya ucapan selamat dan semoga banyak rezeki.
Adat ini kemudian di bawa oleh masyarakat Tiongha ke manapun dia merantau, termasuk ke Indonesia. Dulunya, pada masa Bung Karno, perayaan ini boleh dirayakan tapi ketika masa Orde Baru, perayaan Imlek dibatasi. Presiden Soeharto mengeluarkan SK yang isinya mengizinkan, namun dirayakan di tempat tertutup. Setelah reformasi bergulir, pemerintah memberikan kelonggaran, terutama pada masa pemerintahan Gus Dur.

Barongsai dan Wushu
Barongsai/ Istimewa
Barongsai/ Istimewa
Tarian Barongsai sering ditampilkan dalam perayaan hari-hari besar Tiongha, salah satunya perayaan Imlek. Menurut bahasa Cina, Sai artinya Singa dan dianggap sebagai Raja binatang. Ceritanya dulu di Negeri Tiongkok, di setiap rumah pejabat tinggi ada dua patung Singa. Di samping untuk menjaga keselamatan, patung Singa dinilai membawa kemegahan, sekaligus juga membawa kebahagian dan rezeki. Dan entah apa sebabnya, Barongsai kemudian menjadi tarian pada setiap keramaian yang sifatnya agung. Selain Barongsai, ada juga Wushu yaitu seni silat.







Shio
Dalam tradisi Tionghoa juga berlaku Shio. Shio ada 12 macam dengan membawa sifatnya masing-masing. Seperti orang ber-shio Naga, maka diyakini mempunyai banyak rezeki. Sesusah-susahnya, mereka tetap hidup senang. Tahun 2010 ini merupakan Shio macan kayu. Macan melambangkan raja sehingga yang dominan adalah raja. Tahun ini secara global diyakini kehidupan lebih keras karena banyak lika – liku yang dihadapi. Ekonomi lebih sulit karena banyak konflik. Konflik tersebut bukan perorangan tapi antar Negara.
 

http://www.tnol.co.id/en/spiritual/spiritual/1650-hujan-turun-saat-imlek-bukan-berarti-dewa-turun.html
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blogger templates